Tradisi Pengajian Lapanan Dalam Atifitas Sosial Masyarakat

(Studi Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong, Kebumen)

  • bahrun ali murtopo , Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen

Abstract

Pengajian lapanan  dalam Nilai-nilai Keagamaa.  Munculya Pengajian lapanan dewasa ini merupakan fenomena menarik. Pengajian lapanan lahir bersamaan dengan kompleksitas persoalan yang dihadapi di masyarakat, seperti pencurian, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bermula dari kesadaran masyarakat untuk membendung persoalan tersebut melalui pemahaman dan peningkatan nilai-nilai agama mutlak dilakukan. Pengajian lapanan tidak sekedar sebagai aktivitas keagamaan yang lebih mengutamakan aspek ritualistik, lebih jauh Pengajian lapanan  membenahi diri sebagai proses pendidikan, yang mengajarkan dan berperan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada masyarakat sebagai tambahan sepiritual relijius. Aqidah tentang keimanan yang mencakup rukun Iman yang lima, akhlak atau perilaku seperti mengucapkan salam ketika bertamu dan menghormati orang. dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat adalah berperan sebagai kreator (yang pertama memulai atau mengawali), fasilitator (yang menyediakan), dan edukator (pendidikan).  membuat kegiatan pengajian lapanan pada masyarakat dan remaja agar remaja di desa lebih aktif pada kegiatan keagamaan, sosial dan budaya yang baik untuk menambah atau memaksimalkan Peranan masyarakat dalam kehidupan sosila masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-07-04
How to Cite
murtopo , bahrun. (2020). Tradisi Pengajian Lapanan Dalam Atifitas Sosial Masyarakat. Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam, 5(1), 155-179. https://doi.org/10.33507/ar-rihlah.v5i1.207
Section
Articles